Kamis, 29 Juli 2010

Ali dan Fathimah, Cinta Sejati Karena Allah SWT


Oleh : Ust Salim A Fillah

kalau cinta berawal dan berakhir karena Allah,
maka cinta yang lain hanya upaya menunjukkan cinta padaNya,
pengejawantahan ibadah hati yang paling hakiki:
selamanya memberi yang bisa kita berikan,
selamanya membahagiakan orang-orang yang kita cintai.
-M. Anis Matta-

Ada rahasia terdalam di hati ‘Ali yang tak dikisahkannya pada siapapun. Fathimah. Karib kecilnya, puteri tersayang dari Sang Nabi yang adalah sepupunya itu, sungguh memesonanya. Kesantunannya, ibadahnya, kecekatan kerjanya, parasnya. Lihatlah gadis itu pada suatu hari ketika ayahnya pulang dengan luka memercik darah dan kepala yang dilumur isi perut unta. Ia bersihkan hati-hati, ia seka dengan penuh cinta. Ia bakar perca, ia tempelkan ke luka untuk menghentikan darah ayahnya. Semuanya dilakukan dengan mata gerimis dan hati menangis. Muhammad ibn ’Abdullah Sang Tepercaya tak layak diperlakukan demikian oleh kaumnya!

Senin, 26 Juli 2010

Dan aku merindukannya, di sepotong sore ini, menjadikanku menoleh berkali-kali dan menghitung tiap detik perjalanan bersamanya yang telah berlalu. Rasa yang pernah kutumbuhkan lewat derasnya hujan dan kunikmati setiap tetes sejuknya dalam satu persatu langkah kakiku kembali menyapa. Untuk sesaat, aku terdiam, apa yang kusimpulkan sebagai suatu keadaan dimana tak satupun kata mampu menembus indah yang kurasa.

Aku sadari bahwa seluruh peristiwa hidup adalah udara dalam tiap hembusan nafas, bahwa tiap untaian kisah adalah langkah dari sang masa yang akan terus berlalu. Namun kali ini, dengan suka hati kan kuhentikan sang waktu, tuk mengisahkan kepadanya betapa indah kenangan itu, saat dimana aku bercengkrama dengan sebuah jiwa, jiwa yang akhirnya memberiku cahaya dalam tiap hitungan detik di hadapan sang hidup.

Meski kelak aku takkan sekuat masa lalu, meski kelak aku kan menjadi lemah oleh waktu dan takdir, tapi kujanjikan bahwa kita akan selalu berpindah-pindah, di antara bumi dan surga, dengan tanpa mampu membedakan keduanya, karena itulah kita. Maka percayalah, bahwa hidupmu takkan berlalu begitu saja, karena aku akan selalu memperhatikanmu. Percayalah, bahwa hidupmu takkan berlalu tanpa saksi, karena aku akan selalu menjadi saksimu.

Tahukah engkau, akan kusimpan rasa ini dalam suatu ruang. Ruang dimana sang waktu takkan mampu menembusnya, dimana akal takkan sanggup menghapusnya, dan airmata takkan bernyali untuk melapukkannya. Hingga kelak suatu saat, di satu hari yang dingin, saat usia telah merenggut pikiranku dan masa telah menggetarkan seluruh jemariku, kau akan menyaksikannya, bahwa rasa itu akan tetap ada, takkan hilang, takkan berubah, takkan berkurang, bahkan sedikitpun. Dan saat ini, ketika aku berdiri dalam sepenggal jarak yang memisahkan raga, betapa aku ingin membisikkan satu hal pada jiwanya, satu hal saja… “Tetap tinggallah engkau dalam jiwaku, menemani perjalanan hidupku dalam hamparan cahaya dan balutan pelangi dunia..”

Senin, 12 Juli 2010

batang ilalang itu terpaku mendendam
wajahnya suram dalam diam
ia hanya ingin kembali ke masa lalu
menikmati detikdetik yang memagut ragu
menelan semua manisnya rayu
bukannya membeku bersama rindu yang menyayat kalbu...

Sabtu, 10 Juli 2010

Karena rindu adalah jembatan bagi sang dua menjadi satu...

alangkah indahnya rindu yang menjadikan dua menjadi satu...

alangkah indahnya rindu yang membiaskan mentari menjadi pelangi...

aku rindu mempunyai rindu yang indah
rindu yang membiaskan mentari menjadi pelangi....
karena yang kupunya hanya rindu yang membiaskan hangatnya malam menjadi prahara yang tak mampu kuredakan....
Embun pagi hari yang bersinar tertimpa matahari pun,
Ikut mencerahkan hari dan menenangkan hati yang lelah karena menunggumu...
Akankah kau tetap berada disisi selamanya?
Bagaikan ribuan bintang yang setia menemani bulan kala malam datang?

Gemuruh ombak mengalahkan teriakanku tentang rasa yang terbelenggu dalam dada...
Relung hati yang terdalam tidak dapat menjelaskan rasa yang kuhadapi saat ini,
Detik ini, pada saat kau ada dalam benakku...
Karena, setiap titik sadar dalam otak pun terbelenggu oleh hati yang bergolak
....karenamu..

Untukmu yang menghentikan waktu dimalamku..

Selarut ini aku masih saja bergumul dengan rindu yang meretas sedari senja
Ketidakmampuanku merajut tiap helai hening menjadi kekosongan
Dalam harap aku berlutut,menundukan kepala dan melipat tangan diantara dada
Agar malam senantiasa menjaga setiaku dari keputusasaan
malarindu merebak bagaikan wangi bunga,
bergolak dalam hati...

entah apa yang harus dilakukan,
menahan debar tak menentu...

mungkinkah Tuan bisa membantu?
membiarkan malarindu tersampaikan?
seekor kupu-kupu, hinggap pada bunga matahari,
dan mendengarkan batang rumput bercerita pada kunangkunang,
lalu dia pun terbang hinggap pada batang rumput...

dan membagi ceritanya tentang segala rindu yang berlalu,
seiring dengan harum bunga dan embun yang menguap...

'biarkan malarindu melandamu saat ini, karena suatu saat justru rasa inilah yang kau rindukan...'

kemudian kupu-kupu pun berlalu...

Kamis, 08 Juli 2010

R.I.N.D.U
Lima huruf yang tidak boleh dijadikan satu menjadi kata,
hanya untuk saat ini...

K.A.N.G.E.N
Enam huruf yang juga tidak boleh dirangkaikan,
hanya untuk saat ini...

Rasa yang tidak mampu tercurah, semakin menggerogoti hati yang lemah
Aku butuh kekuatan jiwa dari langit...
Rasa yang terkungkung, mungkinkah terlepaskan?

Mungkinkah kamu merasakan apa yang sedang kurasakan?
Diantara bias sinar matamu yang tertawa dan ucap sapa...

Ah..kamu tidak baik bagi kesehatan jantungku, sayang
Saya berusaha sekali. Mengumpulkan segala daya untuk melakukan ini. Saat ini, saya tidak lagi perduli dengan segala hal yang sedang terjadi disekeliling saya. saat ini, saya hanya ingin melampiaskan rasa rindu saya pada untaian kata yang sedang saya tuliskan. Saya tidak perduli lagi dengan segala hal yang tidak pantas dan pantas. Saya hanya ingin bercumbu dengan untaian huruf ini satu per satu.

Jika sudah terlampiaskan dengan pasti, maka kalian boleh menceramahi dengan segala hal yang baik dan buruk mengenai tulisan ini. Tapi saya meragukan cacian akan terlontar. Karena setiap rangkaian kalimat yang terjalin saat ini adalah untaian rindu. Dan saya tau, kalian yang membacanya dapat merasakan setiap butir aksara yang tercipta ada cinta yang terungkap. Ada rindu yang terasa.

Maaf, saya tidak dapat mengendalikan lagi rasa ini. Karena sudah terbelenggu begitu lama. Jadi untuk kali ini saja, saya inginkan semuanya tercurah.

Biarkan saya untuk kali ini. Biarkan saya bercumbu dengan aksara yang bersambung. Karena saya begitu merindu untuk merangkainya. Sudah sekian waktu tidak mampu untuk merangkainya. Jadi kali ini biarkan saya melepaskan rindu. Agar aksara yang terangkai mampu berlari menuju benakmu.
bertahun cinta itu ku tanam dan tak berkurang
tetap sehangat matahari pagi
seindah pelangi ketika hujan beranjak pergi

cinta yang hanya melihatmu,
cinta yang hanya merindumu,
cinta yang hanya memelukmu,

bidadariku,
Maukah kau tetap menjadi yang tercinta?
Dan apabila kamu telah tahu... Tentang jiwa yang ingin berlabuh, nyanyikan melodi dan senandung peri malam... Kelak ucapkan sumpah, agar dewa-dewi cinta mendengar... Satu nafas kan kupeluk, saat jiwa mulai merapuh...
Juga, tahukah kamu? Bahwa setiap desiran darah pada nadi, juga ada namamu, raut wajahmu, kamu, dan hanya kamu dalam anganku, selalu...
Tapi, tahukah kau? Bahwa dalam setiap detik yang terbuang, ada kamu dalam benakku, selalu...
It's all in my head,
It's all in my heart,
and it's all in my soul...

...synchronized to feel you...
Percintaan yang begitu menggebu. Walau semua tulang sudah berderik kecapaian, tetap saja tidak menghalangi. Nama yang tersebut diantara lenguhan panjang. Teriakan yang tercekat di leher. Wanita pun ikut melenguh.

Napasnya masih terengah disebelahku. Peluhnya membasahi hampir sekujur tubuhnya. Tatapan mesranya membuatku berpikir. Apakah yang ada dibenaknya, saat ini? Senyum yang terkuak. Aku tak pernah tau apa maksudnya.

Perasaanku melebur dalam segala rupa. Dalam erangan penuh cinta dan wewangian tubuh yang menguap. Cinta terbagi.

Aku hanya menginginkanmu, Wanita

Dalam setiap tarikan napas yang tak disadari, kau selalu hadir. Pernah kah kau juga menyadari kehadiranku dalam setiap harimu. Pada saat kau sibuk bekerja, ditengah keramaian, dan keruwetan hal yang terjadi disekelilingmu?

Kadang aku hanya mampu berharap. Masih bolehkah?

Pada saat bulan tersenyum dan awan berdansa bersama gemintang, adakah aku dalam benakmu?

Matamu kembali terpejam. Tanganmu tetap memelukku erat. Gelisah ini hanya kusampaikan pada angin berdesir yang lewat, melalui kisi-kisi jendela kamar, terbawa oleh tiupan kipas angin. Entah kemana.

Semoga apa yang menjadi gelisahku tidak menjadi gelisahmu. Malam ini, aku hanya ingin menikmati hembusan nafasmu, disampingku. Merasakan kulit polosmu menyentuh badanku. Peluh yang meleleh oleh hawa panas. Hanya rasamu, malam ini. Itu sudah lebih dari cukup.

“Aku mencintaimu, Wanita” bisikku pelan

Dan dalam pelukan eratnya, aku pun terlelap.

Rabu, 07 Juli 2010

menghitam merah,deru asap bercampur debu...
masih maukah kau mempertahankan merahku?

Senin, 05 Juli 2010

[JANGAN] Sepak Hukum!

SEPAK bola di Piala Dunia kali ini memang masih menyepak bola tetapi tidak menyepak hukum. Bola yang ditendang Inggris itu jelas-jelas sudah masuk ke gawang Jerman. Tetapi lantaran kiper Jerman cepat memungut dan langsung menendangnya ke tengah lapangan, gol itu ditiadakan.

Sebuah keputusan yang segera menghancurkan mental pemain Inggris. Babak selanjutnya, tim yang dipenuhi oleh pemain bintang ini semata-mata cuma menjalani permainan tetapi tak berdaya lagi memainkan permainan. Penyebabnya pasti bukan karena mereka kurang kemampuan. Penyebabnya pasti karena secara mental, mereka telah dihancurkan.

Kamis, 01 Juli 2010

Heart to you,Helnaria Fermi Pandelisman!!Happy Birthday (part-9)

Jangan menunduk, sayang
karena tanpa tatapanmu, aku lemah

Jangan merengut, cinta
karena tanpa senyumanmu, aku kesepian

Jangan cemburu, dara
Karena tak mampu lagi aku ke lain hati

Diriku seutuhnya...
....kurelakan...

Heart to you,Helnaria Fermi Pandelisman!!Happy Birthday (part-8)

Hangat pelukanmu mencairkan kebekuan udara,
tatapan cintamu debarkan hati asmara,

hanya kau yang mampu membuatku tersipu,
mesra dalam pelukan...

ku berikan duniaku padamu.

Heart to you,Helnaria Fermi Pandelisman!!Happy Birthday (part-7)

Aku terbawa bersama desahan napasmu,
Dan tatapanmu yang mencairkan musim salju di hati, membawa lagi semburat merah di wajahku,

....Cinta. Berarti.

Kebersamaan yang tak lekang oleh waktu
Takkan lelah aku menggenggam jemarimu,
Bila itu membayar keabadian bersamamu.....

....Mencintaimu, selalu

Heart to you,Helnaria Fermi Pandelisman!!Happy Birthday (part-6)

Aku terhanyut dalam dekapan cinta,
Dan dalam kehangatan pelukan hati, cinta pun berdenyut,

....Mesra

Kemesraan pun terangkum dalam genggaman hangat,
Takkan bosan aku menatap kedalaman matamu,
Menggambarkan selaksa api cintaku...

....Menyayangimu, selalu